Alhamdulillah,
sudah hari ke-3, doain Saya bisa ngetik sama nulis setiap hari. Sebelum kita
mulai kuliah, Saya mengajak para pembaca, para santri, dan para donatur, untuk
sama-sama memulainya dengan al-fatihah…
***
Semoga tidak
bosan yah, bukannya klise. Tapi memang yang namanya BERSYUKUR itu adalah
kenikmatan dan kunci hadirnya kenikmatan berikutnya.
Saya
bersyukur banget, dari 1 oktober hingga hari ini 4 oktober, ternyata sudah ada
yang mendaftar jadi santri tetap. Komitmen mendonasikan dananya rata-rata Rp
50.000,00 per minggu.. walau Saya gak kasih batas minimal.. tapi ATM ternyata
membantu Saya, minimum transfer.. 50 ribu.. hehehehe.
Dahulu Saya
prediksi, mungkin harus menunjukkan 30 hingga 40 tulisan konstan, baru ada yang
mau donasi, ternyata.. baru 2 materi saja Sudah ada yang mendaftar. Daftar
Santri Tetap akan Saya share di blog, dan komitmen donasi perminggu akan Saya
sampaikan secara akumulaif. jadi nanti santri tetap bisa jaga hati, donasinya
gak Saya kasih beritahu ke publik.
Sekali lagi
marilah kita bersyukur ya.. maaf kali ini rada panjang dikit nulis
pembukannya.. lagi bahagia aja.. lagi ingin banyak bersyukur.
Bagi yang
merasa banyak dosa tapi masih dikasih kesempatan hidup, bersyukurlah, Allah
masih sabar nunggu taubat kita-kita..
Bagi yang
masih hidup, bersyukurlah atas setiap tarikan nafas yang sebenernya pemberian,
bukan hak yang bisa kita klaim.
Bagi yang
banyak masalah, bersyukurlah, jadi bisa rajin ke Allah, rajin bekerja, rajin
berdoa. Emang kebukti nih.. The Power of Kepepet mah masih berlaku.. sungkem
sama Mas Jaya YEA.. hehehe.
***
Shalawat
kepada RasululAllah.. sebaik-baik shalawat.. sebanyak-banyak shalawat.
***
Masih
pembukaan ya, Saya mau cerita dikit…
(+) Kapan materinya kang, udah pegel nih
bacanya….
(-) namanya
juga santri.. mesti sabar sama Guru.. biar deket gitu kitah, masak ketemu
langsung minta materi.. nanti jadinya materialistis.. hehehe…
Materi #3
ini Saya tulis di Pabrik KeKe Collection Bojong, Bogor. Alhamdulillah, 6 bulan
yang lalu pemiliknya minta dibantu saran dan ide tentang bisnisnya, mulailah
karir Bisnis Konsultan Saya disni.
Saya awali
dengan fase konseling dengan owner, memetakan seluruh bisnis, melihat celah
masalah. Lalu mendidik karyawan lapis manajer, hingga akhirnya membantu
memperbaiki jaringan distribusi.
Kenapa Saya
awali dengan cerita ini, Ada suatu kejadian penuh hikmah pagi ini…
Malam tadi
Saya nginep di rumah owner, pagi hari Saya ke pabrik, Saya bareng dengan salah
satu orang kepercayaan owner, berikut yang dia katakan:
“Alhamdulillah Pak, habis training di puncak
kemarin, anak-anak sudah pada pake jilbab semuanya, kerja juga pada beda.. pada
rajin.. pada enak suasananya. Sekarang kalo adzan, yang cowok-cowok pada ke
masjid. Pada curhat semuanya.. pada seneng, doain bisa terus ya, Bapak
trainingin kami-kami”
Saya cerita
begini gak ada maksud mau ngebanggain diri.. Saya meyakini, Saya cuma seksi
bunyi-bunyian saja.. orang bisa berubah karena Allah beri taufik.. hanya
saja.. ada guratan sedih mendalam di dalam diri Saya..
Betapa Allah
sudah karuniakan banyak kebaikan dalam diri Saya, kemampuan berbicara,
kemampuan mendidik, kemampuan menulis, yang selama ini Saya sia-sia in..
Saya juga
mikir, sampe kapan Saya bisa terus ngajar.. sampe kapan Saya bisa dikasih
kesempatan untuk terus mendidik. Ya bisa aja Allah cabut kesempatan itu.
na’udzubillah min dzalika.. bisa aja yang namanya manusia kita sakit, kita
dapat musibah.. sehingga gak bisa beramal lagi.. gak bisa berbuat lagi…
Saya berkaca-kaca
nih nulisnya.. Saya minta doa dari temen-temen.. doain Saya bisa tetap ada di
industri ini, tetap lestari, tetap bisa berbagi, tetap bisa ngetik kuliah
Online.. tetap dikasih kebebasan.. aamiin.. doain ya sama-sama.. aamiin…
***
Harta karun
itu Dekat. Jederrrrrr… materi apaan nih ya??
Sederhananya,
dalam kehidupan ini kita suka mencari-cari hal-hal berharga,
kesempatan-kesempatan emas. Ada sebagian yang nyari peluang bisnis, ada
sebagian yang nyari barang yang bagus, yang kalo dijual bakal laku deh… Ada
yang mencari harta karun beneran. Hehehe
dan hampir
semua harta karun yang dimaksud, adalah tentang uang. Pembukaan Materi ini,
akan Saya awali dengan materi UANG. insyaAllah jika materi ini difahami, maka
teman-teman akan SANGAT mudah menemukan harta karun! InsyaAllah.
***
Mari kita
merenung sejenak, darimana sebenarnya uang itu datang? Mengapa uang menghampiri
kantung kita, masuk kedalam kantung kita.. coba Saya tanya? Kenapa Anda dapat
uang?
(+) dikasih Orang tua kang…
(-) bagus..
ada lagi
(+) Kerja kang.. kerja.. digaji..
(-) good,
mulai berkembang.. terus??
(+) jualan kang, dagang
(-) mantep..
pinter…
Dapat uang
karena dikasih orang tua, ya boleh-boleh aja, tapi kan tak mungkin kita
selamanya dikasih orang tua. Maka sebenarnya, uang itu datang karena jualan..
secara sederhana.. karena kita memberi sesuatu. Sesuatu yang menurut orang itu
bernilai, maka dia bayar dengan uang untuk menebus pemberian saudara.
Anda
memiliki kompetensi, bisa akuntansi misalnya. Sebuah perusahaan membutuhkan
Anda untuk menjadi akunting. Mereka kesulitan membuat neraca, menghitung asset,
sulit banget. Maka Anda berikan waktu dan keahlian Anda, jadilah Anda dibayar.
Makin tinggi
manfaat yang bisa Anda berikan, makin tinggi tanggung jawab yang diberikan,
biasanya gajinya ngikutin. Berawal dari akunting, diangkat jadi staff keuangan,
eh.. manajer keuangan deh ujungnya.. seseorang yang mengatur masuk dan
keluarnya darah perusahaan. Dahsyat. Tentu gajinya berbeda dengan yang hanya
melakukan pencatatan arus. Wajar.. karena nilai yang diberikan berbeda.
Jualan juga
sama, mengapa Anda rela membeli suatu barang, karena barang tersebut memiliki
manfaat serta nilai menurut penglihatan Anda. Jadi Anda membutuhkan barang
itu.. jadilah Anda merogoh kocek untuk membelinya.
Mengapa Anda
membeli beras? Karena Anda butuh. Mengapa Anda rela membeli tas ber-merk yang
harganya lebih mahal dari tas pada umumnya? Karena ada jaminan kualitas. Begitu
seterusnya, kita mengeluarkan uang karena kita ingin memasukan manfaat
kedalam diri kita. Dan uang itu masuk, karena ada MANFAAT yang kita berikan.
Dari paparan
diatas, Saya bisa kasih sebuah kalimat pengunci tentang uang:
“Seberapa banyak uang yang Saya hadirkan,
adalah seberapa besar MANFAAT yang bisa Saya berikan.”
“Seberapa banyak uang yang Saya hadirkan,
adalah seberapa banyak ORANG yang merasakan MANFAAT tersebut”
Jelas yah…
cobain deh rumusnya.. insyaAllah terasa.
***
Tentang uang
sudah dibahas.. dan sekarang Saya lompat ngebahasnya nih.. Saya mau bahas
tentang manusia..
Kita
diciptakan Allah, tentu Allah sudah mengatur dan mengukur tantangan hidup kita.
Maka tidak mungkin kita diciptakan tanpa bekalan untuk menghadapi kehidupan.
Sedari awal diciptakan, kita sudah diciptakan sempurna.. sempurna tuk hadapi
kehidupan.
Dalam
kehidupan kita diciptakan untuk saling melengkapi, ada yang Guru, ada yang
murid. Ada yang sakit, ada yang menyembuhkan. Ada siswa mau ke sekolah, ada
supir angkutan yang siap mengantarkan. Ada bisnis sedang drop, ada bisnis
konsultan yang siap membantu.. hehheehe… promosi diri..
Nah, karena
kita diciptakan untuk saling melengkapi, maka pastilah Allah membekali kita
dengan kemampuan untuk saling melengkapi.
Allah bekali
seorang yang akan menjadi desaine dengan bakat menggambar agar ia bisa membantu
orang dalam membayangkan rumah.
Allah bekali
seorang yang akan menjadi Guru dengan bahasa yang baik, lisan yang mudah
menyampaikan, hati yang sabar.
Allah bekali
seorang menjadi Dokter dengan kecerdasan yag tinggi, kesabaran dalam menempuh
pendidikan, dan kesabaran dalam menghadapi pasien.
Dan setiap
kita, pasti diberi bekal, diberi bekal untuk melengkapi saudara yang lain,
diberi bekal untuk melengkapi kehidupan di muka bumi, diberi bekal untuk terus
memberikan MANFAAT…
Tidakkah
Anda lihat benang merah? Allah ternyata memberi bekalan ke dalam diri kita
dengan niatan agar kita mampu memberi manfaat, agar kita bisa punya manfaat.
Maka inilah harta karunnya: DIRI KITA SENDIRI. Dekat bukan?
***
Saya
mendengar cerita ini langsung dari mulut pihak yang terlibat. Pak Sobirin,
seorang pedagang baju toko al Haliy di Bekasi. Beliau bertutur:
“Pernah ada seorang ibu, suaminya PHK, gak
punya uang sama sekali, datang ke rumah, minta dipinjami 5 potong baju untuk
dijajakan, pagi Saya kasih pinjam, sore laris semua, kemudian Saya tambah terus
menerus, samapai sekarang sudah belanja 300 juta seminggu, cash lagi”
SubhanAllah…
masih dari Pak Sobirin:
“Dulu tahun 2004 modal Saya nol Rend,
bener-bener nol, Saya juga gak pake utang-utang, Alhamdulillah sekarang toko
sudah 3, yah.. ada lah.. fortuner.. hehehe.. dari jualan aja, sedikit demi
sedikit. Dari nol Rend”
SubhanAllah..
Mari kita
renungkan cerita diatas, ternyata harta karun itu bukan di modal, bukan di luar
kita, harta karun itu gak jauh. Harta karun itu dekat. Harta karun itu ada di
dalam diri kita sendiri. Allah yang sudah membekali sejak lahir.
***
Sejak lama
Saya ingin mencari bisnis yang Saya seneng, Saya coba cari kesana kemari,
ternyata Saya temukan saat Saya dituntun untuk bertanya ke dalam diri.. begini
kata Life Coach Saya:
“Coba Rendy tanya ke dalam diri Rendy, Apa
tujuan Allah menghadirkan Rendy di muka bumi, apa tujuan Allah menciptakan
Rendy? Ibadah khalifah jelas.. tapi sebelah mana?” deggggg… nonjok
donk..
Dari situ
Saya mencoba jujur, dan Saya akhirnya menemukan diri Saya, bahwa inilah
industri yang fit dengan diri Saya: Industri
Inspirasi.
Benar-benar
tidak jauh, harta karun itu dekat. Ia berada didalam diri kita sendiri.
***
Maka ada 3
hikmah yang Saya rangkum:
Yang Pertama, jangan
pernah menilai diri ini lemah, gak bisa apa-apa, kacau dan seterusnya. Sama aja
kayak menghina YANG ngebuat. Kita mah sudah dibuat sesempurna mungkin, lengkap,
penuh bekalan harta karun. Cuma gara-gara kita salah begaul, salah bacaan,
salah teman, jadinya kita salah kenal diri kita. Ayolah, berhenti bilang diri
gak bisa apa-apa. Dosa.
Yang Kedua, bagi yang
lagi nyari bisnis, lagi nyari duit, lagi nyari lompatan karir. Sebelum tangan
ke email HRD, sebelum kaki ke pameran lowongan kerja, sebelum mata lahap
majalah franchise.. cobalah dulu ngobrol ke dalam diri.
Apa
sebenarnya MISI HIDUP Saya di muka bumi. Apa tujuan Allah menciptakan Saya,
manfaat seperti apa yang harus Saya berikan ke market? Produk seperti apa yang
harus Saya hadirkan tuk antarkan manfaat tersebut. cakep.. cakep.. cakep.. kalo
pake nanya begini ke dalam diri.. cakep cakep…
Jadi nanti,
saat kita milih jalan berkarir atau bisnis, pilihannya benar-benar karena
sesuai dengan harta karun yang kita punya. Disanalah titik kunci keberhasilan:
kita sedang bekerja di wilayah yang memang kita EMAS banget disitu. Hehehehe
Yang ketiga, andai
sudah ketemu harta karun yang dimaksud, jujur saja pada diri. misal nih:
Sudah tau
senengnya jualan, kalo kerja, ambil bagian marketing, ngobrol sama user,
ngobrol sama principal. Bismillah deh.
Sudah tau
kekuatannya di teknikal, kalo kerja, coba cari medan kerja yang membutuhkan
kekuatan kita. Jangan bohongi diri.
Intinya
mah.. lakukan pekerjaan sesuai dengan BEKALAN yang memang sudah Allah
persiapkan.
***
SubhanAllah,
sudah 4 halaman nih di word Saya… gak papa ya.. lagi seneng nulis, ini juga tim
yang mau di-coaching gak dateng2.. hehehe.. lagi keluar nyewa bis, soalnya
karyawan sepabrik mau diangkut ikut training muda mulia di 13-14 oktober ini.
hehehe…
Jadi
kemana-kemana nih bahasannya.. kembali ke bahasan..
Saya ngetik
materi ini.. ada niatan lho sebenarnya.. Saya sebenernya, pengen bener materi
ini dibaca oleh… :
Mereka yang
lagi jatuh dalam hidupnya, berasa udah gak punya apa-apa lagi. Padahal
dia masih punya dirinya.
Mereka yang
ngerasa gak sukses, di karir mentok, di bisnis mentok, ini mah
bukan hidupnya di cap gagal, tapi punya perkara gak ketemu harta karun dirinya
doank.
Mereka yang
gak mau bangkit lagi dalam hidup. Yang jualan gagal, terus gak jualan lagi.
Yang pernah kerja terus gak kerja lagi.. tolong sabahat, I love you so much..
baca berulang-ulang materi kuliah Saya ini.. fahami, resapi, maknai, dan
amalkan.. tanya diri.. selami hati.. insyaAllah ketemu halilintarnya.. ntar
tiba-tiba.. JEDERRRRR… gitu.. hiihiihihih….
Maka bagi
para santri yang tau dimana mereka
berada, minta tolong banget, kuliah online ini di print, di
copy paste semuanya, letakkan di word, hias2 deh, asal jangan di edit aja,
biarkan original.. #tsaaaahhh…
Habis
diprint, masukin ke map yang cantik, bungkus pake kertas KADO. Kasih deh ke mereka yang membutuhkan..
yang tergolong mereka yang diatas tadi.
(+) tanggung amat, kenapa gak bikin buku sekalian
(-) ya ini
emang bakal dijadiin buku, oktober ini kan 31 tulisan, Saya masukin penerbit,
cetak deh, jadi ntar buku Saya terbit sebulan sekali.. hehehe.. mudah2an ada
yang mau nerbitin.. udah ada sih..
Bener deh,
kalo bisa ini tulisan jangan diem. Diantar-antar ke orang yang membutuhkan. Di
forward via email, di broadcast via BB, di twitter.. pokoknya gimana cara deh
ya.. hehehe.. supaya nyampe ke mereka-mereka nih.
Alhamdulillah
kalo saudara udah nemu harta karunnya.. alhamdulillah.. tapi kan ada yang
belom.. yang belom kita bantuin.. mduah-mudahan tulisan ini ngebantu… udahan
yah.. kepanjangan.
Terima kasih
para donatur, insyaAllah Saya bisa ngetik kuliah, karena dukungan donatur. Mari
santri, pembaca, kita doakan bareng-bareng.. para donatur… dipenuhi kebaikan..
aamiin.
***
Sebelum Saya
akhiri, tidak lupa Saya mengajak teman-teman semua, untuk mendukung gerakan
Hidup Mulia. Bagi yang merasa ada kebermanfaatan dan ada keberkahan dari kuliah
online ini, Saya menyediakan wadah donasi. 100% donasi akan kita salurkan untuk
membantu menginspirasi teman-teman lainnya yang kurang berkemampuan untuk
mengakses produk training pengembangan diri profesional. Rekening dan nomor HP
konfirmasi ada dibawah.
Dibawah ini
Saya selipkan link yang bisa dibaca-baca.. Alhamdulillah hari ini sudah ada
yang mulai daftar jadi santri tetap.. ditunggu sahabat yang lainnya.
Bagi
teman-teman yang mau tau asal-usul kuliah Online, sila berkunjung ke http://rendysaputra.com/lahirnya-kuliah-online-hidupmulia/
Lalu bagi
yang ingin menjadi Santri Tetap kuliah online HidupMulia, sila berkunjung ke http://rendysaputra.com/santri-tetap-kuliah-online-hidupmulia-3/
***
Selamat
menggali harta karun, Harta Karun itu DEKAT. Didalam dirimu Sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar