Senin, 24 September 2012

KEUTAMAAN ISTIGHFAR

Sering kita melafazhkan kalimat istighfar (astaghfirullahal adzhim wa’atubu ilaik) dalam berbagai kesempatan baik setelah shalat atau sambil memasak, merapikan rumah atau ketika kita khusyu’ bermunajat kepada-Nya….banyak diantara kaum muslimin yang belum mengetahui begitu banyak keutamaan kalimat yang mulia ini…sehingga banyak diantara mereka mengeluh atas segala problema yang mereka hadapi baik kesempitan dalam rezeki, sulitnya mendapatkan keturunan, kegersangan hidup dan juga tidak kunjungnya hujan turun…semuanya telah Allah berikan jalan keluarnya dalam Al-Qur’an termaktub dalam surat Nuh ayat 10-12 mari bersama kita lihat ayat dan tafsirnya berikut ini…
“Maka aku katakan kepada mereka,’Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (10) Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (11) Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai(12)”
Imam Hasan Al-bashri menganjurkan istighfar (memohon ampun) kepada setiap orang yang mengadukan kepadanya tentang kegersangan, kefakiran, sedikitnya keturunan dan kekeringan kebun-kebun.
Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata:
”Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!” yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!” yang lain lagi berkata kepadanya,”Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunya maka beliau mengatakan pula kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!” Dan, kami menganjurkan demikian kepada orang yang mengalami hal yang sama.Dalam riwayat lain disebutkan:”Maka Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepadanya:Banyak orang yang mengadukan bermacam-macam perkara dan anda memerintahkan mereka semua untuk beristighfar.
Maka Hasan Al-Bashri menjawab:”Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat-Nya (Nuh ayat 10-12)
Sebagai tambahan bahwa memohon ampun kepada Allah (istighfar) dalam ayat diatas menurut para ulama tidaklah berarti bahwa mereka diperintahkan hanya dengan lisan saja akan tetapi dengan lisan dan perbuatan. Bahkan apabila seseorang memohon ampun kepada Allah hanya dengan lisan saja tanpa disertai dengan perbuatan maka itu adalah pekerjaan para pendusta. (Al-Mufradat fi ghariibil Qur’an hal:362)
Ya,Allah jadikanlah kami termasuk hamba-hambaMu yang pandai beristighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya didunia maupun akhirat . Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin.Wahai Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluk-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar