Waktu adalah momentum untuk kita mengukir prestasi. Demi
masa…demikianlah Allah bersumpah menegaskan bahwa sesungguhnya manusia pasti
akan merugi kalau tidak memperhatikan waktu kecuali 4 : Orang yang beriman
Orang yang beramal shalih
Orang yang menasehati dalam kebernaran
Orang yang menasehati dalam kesabaran
Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Surat Al-Ashr 1-3 :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Menyikapi ayat ini Imam Syafi’I
rahimahullah berkata “Seandainya manusia memahami ayat ini cukuplah agama ini baginya..”
apa maksudnya? Surat ini merupakan intisari bahwa hidup adalah kumpulan waktu.
Yang tak mampu menggunakan waktu dialah orang yang dijamin bakal rugi.
Rasululloh Saw bersabda :
Ada dua nikmat dimana banyak orang yang
tertipu dengan keduanya : Nikmat sehat dan waktu luang (HR.Bukhari dari Ibnu
Abbas)
Muhasabah
Waktu
Menurut Nabi, rata-rata umur umatnya
sekitar 60 tahun. Waktu kita sama dalam sehari 24 jam. Cara kita menggunakan
waktu kitalah yang membuat kita berbeda.
Kalau dihitung masing-masing waktu kita
sama : 60 detik dalam 1 menit, 60 menit dalam 1 jam dan 24 jam dalam sehari, 7
hari sepekan dan seterusnya. Namun kata Imam Al Ghazali kalau orang umurnya 60
tahun rata-rata menjadikan 8 jam sehari untuk tidurnya maka dalam 60 tahun dia
telah tidur dalam 20 tahun. Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Dan itulah
kebanyakan manusia mungkin juga kita.
Imam Syahid HAsan Al Banna pernah
mengatakan, “Ketahuilah kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia,
maka bantulah dengan sebaik-baiknya dan juka anda punya kepentingan atau tugas
selesaikanlah segera.”
Perkataan ini menggambarkan betapa
sedikitnya waktu kita dibandingkan dengan pekerjaan besar yang harus
dikerjakan, amanah yang harus ditunaikan, cita-cita besar yang harus direalisasikan.
Tetapi kita sering merasa tak memiliki kewajiban sehingga banyak waktu yang
dibuang-buang. Ironisnya kita masih sering mengeluh merasa kurang waktu dan
banyaknya tanggung jawab yang menjadi beban padahal kita sendiri yang sering
menyia-nyiakan waktu yang ada.
Kisah
para Ulama besar dalam memanfaatkan waktu mereka :
Imam Syafi’I, beliau membagi waktu
malamnya menjadi tiga yakni sepertiga pertama untuk menulis ilmu, spertiga
kedua untuk shalat malam, dan sepertiga ketiga untuk tidur.
Abu Hurairah, beliau dan keluarganya
menghidupkan malamnya menjadi tiga. Sepertiga pertama ia berjaga sambil
shalat,kemudian seprtiga kedua istrinya yang berjaga sambil shalat kemudia
sepertiga yang terakhir oleh anaknya.
Oleh karena itu marilah kita
menafaatkan sebaik-baiknya waktu kita untuk berbagai amal sholeh untuk akhirat
maupun untuk bekerja dalam meraih kebahagiaan dunia. Jangan sampai waktu kita
terbuang untuk hal-hal yang sia-sia apalagi untuk berbuat dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar