Sedari
lahir kita adalah pemenang dari sekian banyak sel telur yang berhasil dibuahi
sperma. Dan sejatinya kita adalah pemenang. Pemenang yang di pilih Allah untuk
menyampaikan risalahNya dengan berbagai kemampuan yang Allah titipkan dan dalam
kesempatan apapun.
Mengapa
selanjutnya kita sering merasa kalah dan menjadi pecundang? Banyak orang
menunggu di berikan semangat oleh kita. Jangan pernah berpikir, “itu kan urusan
Anda, bukan urusan saya jadi mengapa saya harus peduli?” Seorang teman pernah
berkata, bahwa dengan kita bisa memotivasi orang lain, maka secara otomatis
kita akan termotivasi.
Kita
menjadi pemenang manakala kita mampu membuat diri kita bahagia dan
membahagiakan orang lain, dengan kapasitas yang kita miliki tentunya. Salah
satunya adalah dengan menyuntikkan semangat pada siapa saja yang membutuhkan.
Tak perlu menunggu menjadi sukses untuk bisa memberikan kekuatan pada seseorang
yang sedang lemah. Lebih baik berbagi dengan yang sedikit daripada tidak sama
sekali. Karena sukses sendiri adalah ketika mampu berbagi semangat bahkan di
kala kita lemah dan bangkit bersama menatap dunia. Tanpa sadar, hati dan bibir
kita akan menyunggingkan senyum manakala ada secercah semangat yang kita
hadirkan untuk orang lain. Siapa pun itu, baik yang kita kenal maupun tidak.
Karena
pada dasarnya tiap manusia itu terlahir dengan membawa masalah. Masalah yang
Allah berikan bukan tanpa makna. Karena dari masalah kita akan menemukan banyak
pelajaran dan hikmah, bagi kaum yang berpikir. Termasuk diri kita. Masalah yang
selalu hadir satu paket dengan penyelesaiannya. Masalah yang terkadang membawa
kita pada keterpurukan, yang ketika kita bangkit akan membuka mata hati kita
untuk melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda. Semua itu tak lepas dari
campur tangan Allah Ta’ala dan kedekatan kita padaNya. Karena sesungguhnya
Allah tak pernah menyengsarakan hambaNya. Namun tak semua orang mampu membuka
sendiri mata hatinya saat melihat masalah datang. Banyak yang terlena dan
justru menjauh dariNya, menyalahi takdir. Masalah boleh datang memenuhi
pikiran, tapi jangan sampai mengacaukan hati untuk selalu mengingatNya. Terus
berusaha positive thinking. Bukalah setitik pencerahan yang Allah titipkan
melalui perantara apapun dan siapa pun. Karena itu adalah cara Allah untuk
membuka mata hati kita untuk mengingatkan bahwa Allah selalu ada untuk kita.
Tak pernah sedikit pun Ia meninggalkan kita.
Manakala
kita terpuruk, mungkin kita telah meninggalkan secercah semangat yang berusaha
berlari mengejar kita yang mendahuluinya dengan menggenggam kesedihan.
Kesedihan adalah lumrah. Karena dengan begitu kita akan menghargai
hadirnya kebahagiaan. Tapi jangan pernah memanjakannya. Jadi ketika masalah
datang, tempatkan kesedihan di tangan kiri dan taruh semangat di tangan kanan.
Supaya ketika ada orang yang membutuhkannya, kita dapat langsung memberikannya.
Abaikan kesedihan dan lemparkan semangat ke seluruh dunia. Berikan senyum
terindah dari hati. Biar kesedihan menjadi konsumsi kita dan serahkan kepada
Allah. Biar Allah saja yang membantu kita. Cukup Allah.
Allahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar